Sunday, 18 July 2010

kisah cinta untuk surga

sofia tertunduk tak berdaya, matanya berkaca-kaca, tangisan yang ditahannya. jauh Zahid telah pergi
lirih ia berkata :

"Allah yang Maha Mengetahui segala yang tersembunyi, aku mencintainya dengan segenap hatiku. aku mencintainya mengharapkan cinta dariMu. ampuni aku dengan segala kelemahan diriku, dengan segala sisi manusiaku, dengan segala keteledoranku. aku yang tak pernah lepas dari godaan syaitan. dan aku hanya mengharapkan Engkau menuntun hatinya untukku, menuntun dirinya untuk melihatku. menuntunnya untuk dapat menjadi imamku, pendampingku, guru yang sabar untukku, teman terbaik disepanjang hayatku, pasangan hidupku. mohon kepadamu agar aku adalah tulang rusuknya yang hilang, dan agar dapat dipersatukan kembali. Allah yang Maha Mengetahui apa yang tidak aku ketahui, aku menyerahkan diriku kepadaMu. tuntun aku kepada jalan terbaik menurutMu bagi kehidupanku dimasa sekarang, masa mendatang. untuk agamaku, kehidupanku, keluargaku. tiada tempat aku memohon pertolongan kecuali Engkau, Ya Allah. aku menundukkan diriku yang lemah kepadamu Tuhan. jangan pernah lepaskan tuntunanMu kepadaku. apa jadinya aku tanpa diriMu"

keseharian Sofia kembali berangsur-angsur membaik. dua bulan sejak pertemuan terakhirnya dengan Zahid. di suatu siang yang cerah, Sofia baru saja hendak keluar kelas bersama seorang anak murid perempuanya yang berusia 7 tahun. kemudian, berdirilah Zahid disana. dan dia tertegun.
Zahid memandangnya teduh dan berkata :

"Sofia, ada sesuatu tentang kamu untukku. yang tak terhapus waktu, tak terenggut jarak. setelah aku meminta tuntunan kepada Allah, Dia menuntunku kesini. dan aku tau ada sesuatu pada dirimu. Sofia, aku ingin mencintaimu, dengan mengharapkan cinta dari Tuhanku. hanya kamu yang akan aku pilih dengan menyebut nama Allah untuk selamanya. aku tak ingin perasaan ini malah akan membuat murka Tuhanku. Sofia, jadilah penggenap separuh agamaku. kembalilah menjadi tulang rusukku. Sofia, menikahlah denganku"


mata berkaca-kaca yang telah dicoba ditahannya akhirnya tumpah, dengan suara parau, Sofia menjawab:

"Allah yang Maha Besar, semuanya adalah kehendakNya. aku mencintaimu dengan mengharapkan cinta dari Tuhanku. kamulah imam yang telah diberikan Tuhan kepadaku"

No comments: