Monday, 4 October 2010

Semuanya Tentang Hujan

Di tepian laut, bongkahan hujan kecil-kecil turun ke bumi. Aku kebasahan, kedinginan. Tapi aku menyenanginya. Lebih menentramkan diriku dengan keberadaannya. Aku bisa bersembunyi dibalik tengkuknya. Sembunyi dari kesukaanku pada dirinya. Tak pernah tersebut sebuah kata keluar dari ucapku. Tak juga dia, aku pikir selamanya

Di sebuah kota dingin diatas bukit aku menunggunya. Di bawah payung melingkar diantara hujan. Aku tak suka menunggu, tapi aku tetap menunggunya. Janji kami untuk bertemu bintang. Tapi, tak pernah ada bintang dalam hujan. Maka tak pernah terwujud janji diantara kami

Di sebuah negara kecil aku duduk melahap makan malamku. Dia bertanya apakah dia bisa makan bersamaku. Aku tak suka berada bersama yang lain. Aku ingin berdua dengannya, menunggu hujan reda. Berceloteh kami tentang kita. Berceloteh tentang cerita lama, tentang masa ke masa. Tetapi, masa itu telah lewat, terpisah rentang. Hujan tetap menemani kami dan aku tetap saja berceloteh. Aku tak peduli

Di antara ribuan orang yang hilir mudik diantara kami. Kita bercengkrama dalam ribuan titik air jatuh. Dingin menusuk tulangku, tapi aku mengacuhkan rasanya. Selalu hujan berselang diantara waktu yang kami punya. Berjuta kata tumpah ruah tanpa jeda berayun berderet. Segala cerita penting-tak penting yang tak jelas akhir. Biarlah, yang penting aku bahagia. Ah...selalu saja ada hujan

No comments: